Kecerdasan Finansial |
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika membaca atau mendengar "finansial"? Pasti sebagian besar dari kita akan berpikir bahwa kata itu pasti berhubungan dengan uang, iya kan? Hahaaa...padahal g juga koq,bisa aja berhubungan dengan duit, budget, dana, doku, money, dll, heheee....peace dulu deh sebelum ada yg marah. PEACE BRO........!! ^_^
Ilmu pengetahuan ini begitu penting ketika kita ingin menjadi pengusaha. Robert Kiyosaki (Pengarang Rich Dad Poor Dad), yang menjadi pengusaha sukses juga dengan pemikiran2nya yang diterima duni. Banyak sekali orang-orang yang datang padanya untuk dibagi ilmu mencapai kesuksesan. Dia hanya mengatakan, "Belajarlah tentang kecerdasan finansial terlebih dahulu, sebelum kamu belajar lebih banyak denganku." Wow, kata-kata itu seakan menjadi sebuah syarat penting untuk menjadi orang yang sukses, khususnya menjadi seorang pengusaha.
Setiap hari kebanyakan karyawan, selalu Pergi Pagi, Pulang Petang, Pala Pusing Pusing, Peang-Peang, Pantat Pegel Pegel, Penghasilan Pas-pasn Pula, Parah Pisanlah (parah banget) klo kata orang Sunda mah. Hohooo....berapa tu kata yang berawalan "P"? Heheee...g penting bgt deh. Kalau kita coba terbuka pemikiran kita dengan rutinitas seperti itu, sebenarnya rutinitas seperti itu bisa disebut bahwa seorang karywan yang bertype "Banyak P" tersebut hidup hanya bekerja keras untuk mengejar uang atau penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Yang parahnya, sudah sibuk bekerja keras, ternyata penghasilannya masih kurang untuk memenuhi kebutuhannya.
Seberapa besar uang atau penghasilan yang didapatkannya, tanpa ditunjang dengan kecerdasan finansial yang bagus, penghasilan yang besar pun tidak akan jauh berbeda dengan penghasilan yang kecil.
Kita ambil contoh untuk kasus tersebut, ada seorang mahasiswa, ketika dia kuliah dia cuma menerima uang saku 1jt/bulan untuk kos2n dan biaya bulanan. Apakah cukup? Pasti relatif...tapi kenyataanya ada mahasiswa yang bertype tersebut masih bisa bertahan untuk hidup dan kuliah di kampusnya. Ketika dia kuliah, dia pasti menginginkan uang saku yang lebih, untuk kebahagiaannya, demi sifat konsumtif yang membeli barang-barang yang diinginkannya. Tapi apalah arti sebuah keinginan tanpa usaha, mahasiswa tersebut hanya memiliki uang saku yang masih berkisar angka 1jt/bulan. Sampai akhirnya dia mendapatkan kerja yang dia inginkan dengan penghasilan 5jt/bulan. Ketika dia sudah berpenghasilan 5jt/bulan, sifat konsumtif dan gaya hidup semakin tinggi, seperti membeli gadget2 mahal, bersenang-senang terus, membuat dia merasa bahwa gaji 5jt/bulan sangatlah tidak cukup untuk hidupnya.
Semakin lama dia seperti itu, semakin dia tidak tahan untuk bekerja di tempat tersebut, maka dia mencari-cari pekerjaan dengan penghasilan yang lebih banyak, dan akhirnya keinginannya kesampaian, dia sudah mendapatkan penghasilan bisa sampai 15jt/bulan. Kebiasaan lamanya masih membuat dia memiliki sifat konsumtif yang jauh lebih besar, seperti membeli gadget2 dari merk terkenal, perlengkapan2 kelas atas. Hal itu menyebabkan dia berpikir semakin tidak kuat lagi, dan pindah lagi, setelah pindah, dia tidak kuat lagi, pindah lagi, terus...sampai tak terasa dia sudah tidak sanggup untuk bekerja keras lagi menghasilkan uang yang lebih banyak karena usianya pun semakin rapuh.
Dari cerita di atas, kita bisa menangkap cerita tersebut bahwa orang tersebut hidupnya seakan-akan terus mengejar uang untuk hidup yang lebih baik. Uang seperti seorang raja yang bisa memperlakukan orang tersebut sesukanya sendiri. Cerita di atas akan berbeda, ketika dia mempunyai sebuah kecerdasan finansial, dan apakah Kecerdasan Finansial itu?
Kecerdasan Finansial adalah sebuah kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang untuk membuat seberapa keras uang bekerja untuknya dan seberapa banyak generasi yang dia hidupi dari uang yang bekerja keras tersebut.
Jika seseorang memiliki kecerdasan finansial dalam hidupnya, tak mustahil lagi kalau orang tersebut nantinya akan mendapatkan sebuah hasil yang disebut dengan Kebebasan Finansial.
Kebebasan Finansial adalah kondisi seseorang dimana dia sudah tidak perlu memikirkan masalah keuangan lagi, kondisi dimana dia sudah bisa untuk tidak bekerja lagi dalam hidupnya untuk mengejar uang karena dia sudah memiliki sebuah sistem dimana uang bekerja keras untuknya selama 24 jam sehari tanpa pernah berhenti.
Uang Bekerja Keras dan Datang Sendiri |
Apakah kondisi seperti itu mungkin terjadi?? Jawabannya adalah YA, sangat mungkin sekali, karena sudah banyak sekali pengusaha sukses yang telah mencapainya. Pengusaha sukses memiliki uang dan waktu dalam hidupnya, terutama waktu, sebuah mata uang yang sangat mahal sekali. Mereka memiliki sebuah sistem dalam bisnisnya, sehingga dia tetap dapat menerima penghasilan kapan pun dia mau dan dimana pun dia mau. LUAR BIASA!!
Ketika sudah mengetahui Kecerdasan dan Kebebasan Finansial, apakah seseorang mau untuk mendapatkannya? Ya, semua orang pasti mau kondisi seperti itu. Tetapi, apakah orang mau melakukannya? Semua orang bisa melakukannya, tetapi tidak semua orang mau melakukannya. Di dalam proses belajar, kebanyakan orang menginginkan sesuatu yang instan. Banyak orang yang tidak siap dengan kondisi perjalanan yang dilalui untuk menjadi seorang yang sukses yang dikarenakan belum kuatnya pondasinya dan ketidakmauannya untuk terus belajar belajar dan belajar.
Belajar Tidak Mengenal Usia |
Hohooo....selesai juga tulisan ini, semoga artikel di atas dapat berguna buat kita semua yang membacanya. Tetap berjuang teman dan jangan pernah berhenti untuk belajar.
Salam Sukses!!
Surabaya, 29 Januari 2012
Danang Mirawanto
No comments:
Post a Comment